nusakini.com-Jakarta-PT MRT Jakarta menjamin jalur kereta bawah tanah tetap aman dari banjir saat musim hujan, karena langkah antisipasi sudah lama dilakukan mereka.   

Direktur Kontruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelitian mengenai sejarah banjir di Jakarta sebelum pembangunan kereta cepat berbasis rel ini dimulai.

"Kami antisipasi dengan meninggikan pintu masuk setinggi 1,5 meter dari permukaan jalan. Jadi itu sudah cukup aman," ucapnya, saat temu bulanan dengan media di Wisma Nusantara, Kamis (19/12). 

Dia membeberkan, phaknya juga memiliki teknologi panel kedap air yang dipasang di setiap pintu masuk stasiun bawah tanah agar air tak masuk ke dalam stasiun. 

"Teknologi ini bisa diaktifkan saat Jakarta sedang diguyur hujan dan setelahnya bisa dinonaktifkan kembali. Kita juga memiliki alat water level sensors di Kali Krukut dan Kanal Banjir Barat. Panel ini terhubung langsung dengan OCC di Lebak Bulus," tuturnya. 

Selain itu, lanjut Silvia, pihaknya juga memiliki dua sumpit pada area stasiun. Ukuran sumpit dengan ukuran 4 x 4 meter dengan kedalaman dua meter dimana masing-masing memiliki kapasitas 25 liter perdetik. 

"Kami juga memiliki empat buah tanggulan setingi 50 milimeter di sekitar bantalan track area transisi untuk memastikan aliran air masuk ke saluran yang disediakan. Sambungan antar parapet di pier terdekat dengan stasiun underground dilengkapi dengan sealant (penutup karet). Dengan semua ini, kami pastikan jalur MRT aman," tandasnya. (p/ab)